Hujan es terjadi di daerah Depok pada Sabtu (28/6/2025). Peristiwa tidak biasa ini jadi perhatian public saat hujan es menerpa sejumlah teritori. Masyarakat dibikin kaget dengan turunnya butiran es dari langit, suatu hal yang jarang ada, apalagi di tengah-tengah musim kemarau. Simak juga: Cuaca Berlebihan Masih Mengincar Tujuan Rekreasi, Cermati Kekuatan Hujan Siang-Malam Hari Satu diantaranya tiba dari pemakai akun TikTok @jakartaamati*** yang mengupload video hujan es di Depok. “Hujannya kencang sekali, sampai hujan es batu,” tulis info di video itu. Walau Indonesia sedang masuk musim kemarau, hujan tetap turun di beberapa daerah. Simak juga: Depok dan Bekasi Diselimuti Kabut, Ini Keterangan BMKG Di beberapa wilayah, intensif hujan masih lumayan tinggi, dibarengi angin ribut dan peristiwa cuaca berlebihan yang lain. Tubuh Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan keadaan ini sebagai kemarau basah, yaitu babak kemarau yang tetap diselipin curahan hujan karena dinamika atmosfer yang masih belum konstan seutuhnya. Lalu, bagaimana hujan es dapat ada pada musim yang semestinya kering? Apa peristiwa ini wajar? Simak juga: Daftar Daerah yang Mempunyai potensi Hujan Lebat pada 30 Juni-1 Juli 2025 Peristiwa hujan es umum terjadi waktu musim pancaroba Ketua Team Perkiraan dan Peringatan Awal Cuaca BMKG, Dr. Ida Pramuwardani menerangkan, hujan es yang terjadi pada musim kemarau bukan peristiwa aneh, tetapi wajar terjadi. “Hujan es dapat terjadi kapan pun, baik pada musim hujan, musim kemarau, atau musim perubahan (pancaroba),” katanya ke Kompas.com, Senin (30/6/2025). Tetapi, secara statistik, peristiwa ini seringkali ada ketika musim pancaroba, yakni saat peralihan di antara musim penghujan dan musim kemarau. Simak juga: Depok Diprediksikan Berkabut Hari Ini, Apa Pemicunya? “Pada masa ini, keadaan atmosfer condong tidak konstan serta lebih gampang memacu terciptanya awan Cumulonimbus sebagai penyebab khusus hujan es,” terang Ida. Dia menambah, peristiwa hujan es benar-benar lokal susah diprediksikan dengan detil untuk daerah kecil. Tetapi, Tubuh Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sanggup menulis peristiwa itu sesudahnya lewat laporan warga dan pengawasan cuaca.